Sabtu, 25 Oktober 2014

SEJARAH SISTEM INFORMASI



Assalammualaikum Wr.Wb
Nama              :Asriyani
Nim                 :1401016
Jurusan          :Sistem Informasi
Kelas               :Si.A
SEJARAH SISTEM INFORMASI
sejarah sistem operasi komputer Pada tanggal 12 Agustus 1981, IBM memperkenalkan revolusi baru di dunia komputer yaitu “personal komputer” lengkap dengan merek sistem operasi baru dari Microsoft, sistem operasi komputer 16-bit yang disebut MS-DOS 1.0. ini adalah awal dari sejarah sistem operasi komputer. Sistem operasi atau  “OS”  adalah perangkat lunak dasar komputer, yang penyimpanan, mengalokasikan, dan menyajikan antarmuka default ke pengguna antara aplikasi.
SEJARAH SISTEM OPERASI KOMPUTER GENERASI PERTAMA (1951 – 1958)
Vacuum tabung elemen elektronik utama yang digunakan dalam komputer generasi pertama. Komputer awal, sementara berguna, masih cukup bisa diandalkan. Tabung vakum yang dihasilkan begitu banyak panas yang air pendingin diperlukan. Bahkan dengan sistem pendingin, komputer yang membutuhkan konstan perbaikan.
Remington Rand disampaikan UNIVAC pertama saya ke Biro Sensus Amerika Serikat pada tahun 1951. Ini menandai pertama kalinya sebuah komputer elektronik telah dibangun untuk aplikasi pengolahan data daripada satu militer. Pada 1952, Biro Sensus telah memperoleh tiga UNIVACs, yang mengungsi banyak peralatan kartu punched bahwa IBM telah menjual Biro. Presiden baru Thomas Watson Jr IBM IBM diarahkan menuju komputer elektronik dan jauh dari Electro Mechanical Equipment Punched.
Komputer Generasi pertama digunakan tabung vakum untuk penyimpanan data di ALU (Arithmetic Logic Unit dan) dan CU (Control Unit) unit serta dalam Memori Primer. Pada akhir era ini, Cores cepat Magnetic digunakan untuk Memory Primer.
Software
Komputer Generasi pertama telah sangat minim, jika ada, sistem operasi. Sebaliknya operator manusia dimuat setumpuk kartu yang berisi program dan data, yang diproses sebagai batch. Komputer militer seperti SAGE Pertahanan Udara System, menyebabkan perangkat lunak sistem baru mampu menangani entri data jarak jauh dan untuk menghubungkan sistem komputer bersama-sama dalam jaringan. Semua komputer yang diarahkan oleh instruksi bahasa mesin. Setiap instruksi mengambil bentuk serangkaian angka biner. Komputer pertama seperti ENIAC, benar-benar langsung diprogram dalam bahasa mesin, yang sangat sulit dan memakan waktu. Pada awal 1950-an, meskipun sebagian besar pemrograman sedang dilakukan dalam bahasa assembly di mana singkatan menggantikan digit biner bahasa mesin. Program bahasa assembly sering diterjemahkan dengan instruksi bahasa mesin oleh perangkat lunak sistem yang dikenal sebagai Assembler. Kedua bahasa perakitan mesin membutuhkan programmer untuk bekerja pada tingkat sirkuit elektronik komputer.
Pada tahun 1954, sekelompok ilmuwan IBM yang dipimpin oleh John Backus mulai bekerja pada desain sebuah bahasa pemrograman tingkat tinggi untuk komputasi ilmiah. Bahasa ini disebut sebagai FORTRAN. Dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi, instruksi program diarahkan pada masalah yang dipecahkan daripada komputer di mana program dijalankan. Akibatnya instruksi program tunggal mungkin merupakan serangkaian instruksi bahasa mesin. Bagian penting dalam bahasa tingkat tinggi adalah bahwa mereka harus “diterjemahkan” ke dalam bahasa mesin. Hal ini dilakukan oleh program perangkat lunak sistem yang disebut Compiler.


SEJARAH SISTEM OPERASI KOMPUTER GENERASI KEDUA (1959 – 1963)
Penampilan pada tahun 1959 yang pertama sistem komputer transistorized meluncurkan generasi kedua komputer. Pada tahun 1960 Digital Equipment Corporation (DEC) memperkenalkan komputer mini pertama. Komputer mini ini berbeda dari sistem komputer biasa dalam beberapa cara. Mereka adalah kecil dan juga dibangun untuk tujuan khusus. Mereka dapat melakukan bahkan dalam lingkungan yang keras dengan kontrol iklim sedikit diperlukan. Juga mereka yang lebih murah. Dengan perbaikan ini, sistem komputer mulai digunakan di lingkungan baru seperti Laboratorium dan Pabrik. Peristiwa terkenal lainnya di era ini adalah
  1. IBM mulai bekerja pada Sistem 360 seri Komputer.
  2. Peluncuran satelit komunikasi Telstar.
Hardware
Meskipun komputer generasi kedua menggunakan transistor untuk sebagian besar pengolahan sirkuit, inti magnetik masih digunakan untuk memori utama. Sebagian besar data dan program yang dimasukkan ke dalam komputer dari pita magnetik.
Software
Yang pertama sistem operasi real muncul selama periode ini. Selain meningkatkan efisiensi sistem komputer, sistem operasi ini membawa bentuk-bentuk baru pengolahan data seperti
  1. Pengolahan Interaktif
  2. Pengolahan Waktu Nyata
  3. Time Sharing Pengolahan
Perkembangan utama dalam Bahasa Pemrograman selama periode ini adalah
  1. COBOL (Common Language Berorientasi Bisnis)
  2. BASIC (Beginners All tujuan Symbolic Instruction Code)
  3. PL / 1 (Programming Language One)

SEJARAH SISTEM OPERASI KOMPUTER KETIGA GENERASI (1964 – 1970)
Pada tahun 1964 IBM memperkenalkan enam komputer yang membentuk Sistem 360 keluarga sistem komputer. Dengan perangkat lunak mengendalikan semua aspek operasi komputer, peningkatan efisiensi dan kegagalan kurang sering. Sebagai perusahaan hasil menjadi lebih bersedia untuk bergantung pada sistem komputer untuk menangani semua kebutuhan pengolahan informasi mereka.
Perkembangan utama adalah
  1. Perkembangan magnetik pita jenis penulis memungkinkan bagi juru ketik untuk menyimpan dan mengambil dokumen.
  2. Keberhasilan DECs dengan PDP-8 nya komputer mini mendorong perusahaan lain untuk memasuki segmen komputer mini dari industri komputer.
  3. Menanggapi kemungkinan US Department of Justice tindakan antitrust, IBM “tidak mengikat” perangkat lunaknya.
Hardware
Pada tahun 1964, beberapa transistor dan inti magnetik telah digantikan oleh Sirkuit Terpadu
Software
Sistem Operasi terus tumbuh dalam kekuasaan. Bahasa pemrograman lainnya juga dikembangkan. IBM mengembangkan RPG (Report Program Generator) untuk membantu usaha kecil beralih dari kartu menekan untuk komputer elektronik. Pada tahun 1971, Nicholas Wirth mengembangkan bahasa PASCAL. Ini adalah bahasa pemrograman pertama yang menggunakan konsep pemrograman terstruktur.



SEJARAH SISTEM OPERASI KOMPUTER KEEMPAT GENERASI
(1971 – SEKARANG)
Alih-alih memiliki satu sirkuit elektronik sederhana dalam sebuah chip silikon, teknologi integrasi skala besar (LSI) menempatkan banyak sirkuit dalam sebuah chip tunggal. Selama ini generasi keempat komputasi, teknologi LSI telah ditingkatkan ke tempat ratusan pertama, kemudian ribuan dan sekarang ratusan ribu komponen elektronik yang diproduksi sebagai sebuah chip tunggal. Istilah Very Large Scale Integration (VLSI) digunakan ketika mengacu pada ini kepadatan chip yang sangat tinggi.
Sebuah perkembangan utama dari generasi keempat komputer adalah pengembangan Mikroprosesor pada tahun 1971. Pada musim panas 1969, Busicom, Kalkulator Produsen Jepang, mendekati INTEL dengan kontrak untuk merancang satu set chip untuk keluarga baru dari kalkulator. Setidaknya 12 chip yang diperlukan dalam rencana awal BUSICOMs. Pada Intel ini 12 chip whittled ke 4, salah satunya, Intel 4004 Mikroprosesor, yang berisi semua logika dan sirkuit kontrol.

Kamis, 23 Oktober 2014

Jenis Krida di Satuan Karya (SAKA)

Jenis Krida di Satuan Karya (SAKA) PDF Print E-mail
Image
Krida adalah satuan terkecil dari Satuan Karya (SAKA). Tiap dipimpin oleh Ketua Krida. Anggota Krida melaksanakan kegiatan sesuai dengan nama krida/ spesifikasi yang dipilihnya.
Berikut ini jenis-jenis krida yang ada di masing-masing Satuan Karya.
NO
SATUAN KARYA
KRIDA
1
Image
Bahari
1.   Sumberdaya Bahari.
2.   Jasa Bahari.
3.   Wisata Bahari.
4.   Reksa Bahari.
2
Image
Bhakti Husada
1.   Bina Lingkungan Sehat.
2.   Bina Keluarga Sehat.
3.   Penanggulangan Penyakit.
4.   Bina Gizi.
5.   Bina Bina Obat.
3
Image
Bhayangkara
1.   Ketertiban Masyarakat ( TIBMAS )
2.   Pencegahan dan Penanggulangan Bencana.
3.   Lalu Lintas ( LANTAS ).
4.   Tempat Kejadian Perkara (TKP).
4
Image
Dirgantara
1.   Olahraga Kedirgantaan.
2.   Pengetahuan Kedirgantaraan
3.   Jasa Kedirgantaraan
5
Image
Kencana
1.   Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
2.   Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK).
3.   Bina Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE).
4.   Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)..
6
Image
Taruna bumi
1.   Tanaman Pangan.
2.   Perikanan.
3.   Peternakan.
4.   Perkebunan.
5.   Hortikultura.
7
Image
Wanabakti
1.   Tata Wana.
2.   Reksa Wana.
3.   Bina Wana.
4.   Guna Wana.
8
Image
Wira Kartika
1.   Krida Navigasi Darat
2.   Krida Pioneering
3.   Krida Mounteneering
4.   Krida Survival
5.   Krida penanggulangan bencana
9
Image
Pariwisata
1.   Penyuluh Priwisata
2.   Pemandu Pariwisata.
3.   Kuliner
10
Image
Kalpataru
1.   3R (Reduce, Reuse, Recycle)
2.   Perubahan Iklim
3.   Kenservasi Keanekaragaman Hayati
11
Image
Widya Budaya Bakti
1) Krida Pendidikan Masyarakat
2) Krida Anak Usia Dini,
3) Krida Pendidikan Kecakapan Hidup,
4) Krida Bina Sejarah.
5) Krida Bina Seni dan Film.
6) Krida Bina Nilai Budaya.
7) Krida Bina Cagar Budaya dan Museum.

PENGERTIAN SATUAN KARYA

PENGERTIAN SATUAN KARYA
Oleh: Ismail Farid, S.Pd
1. Satuan Karya disingkat Saka yaitu wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan, serta memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupannya, serta bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
2. Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian satuan karya pramuka, sebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan saka.
3. Pimpinan saka adalah badan kelengkapan kwartir, yang bertugas memberi bimbingan organisatoris, dan teknis kepada saka yang bersangkutan serta memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan lainnya.
4. Pamong saka adalah anggota dewasa gerakan pramuka, yang bertanggungjawab atas pembi-naan dan pengembangan saka.
5. Instruktur saka adalah anggota gerakan pramuka atau seseorang yang bukan anggota gerakan pramuka, yang karena kemampuan dan keahliannya, menyumbangkan tenaga dan kemampuannya, untuk membantu pamong saka.
6. Dewan saka adalah badan yang dibentuk oleh anggota saka, beranggotakan pramuka penegak dan pandega, yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan saka sehari-hari.
7. Musyawarah saka adalah suatu forum atau tempat pertemuan para anggota saka, guna membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan saka, yang diselenggarakan antara lain untuk memilih dewan saka.
8. Pemuda yang dimaksud dalam petunjuk penyelenggaraan ini adalah para remaja dan pemuda, putera maupun puteri, yang berusia 11 (sebelas) sampai dengan 25 (duapuluhlima) tahun.
SAKA WANABAKTI : BIDANG KEHUTANAN
SAKABHAYANGKARA : BIDANG KEPOLISIAN
SAKA TARUNA BUMI : BIDANG PERTANIAN
SAKA KENCANA : BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
SAKA BAKTI HUSADA : BIDANG KESEHATAN
SAKA WIRA KARTIKA : Dibawah Naungan TNI AD
KRIDA-KRIDA
Saka Wana Bakti terdiri dari 4 krida yaitu :
a. Krida Tata Wana
b. Krida Reksa Wana
c. Krida Bina Wana
d. Krida Guna Wana
Saka Bakti Husada terdiri dari 5 krida yaitu :
a. Krida Bina Lingkungan Sehat
b. Krida Bina Keluarga Sehat
c. Krida Penanggulangan Penyakit
d. Krida Bina Gizi
e. Krida Bina Guna Obat
Saka Kencana terdiri dari 4 krida yaitu :
a. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR).
b. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK).
c. Krida Bina Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE).
d. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
Saka Bhayangkara terdiri dari 4 krida yaitu :
a. Krida Pengamanan Lingkungan
b. Krida Pengamanan Lalu Lintas
c. Krida TPTK (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian)
d. SAR (Search And Rescue)
e. Krida Pemadam Kebakaran
Saka Taruna Bumi terdiri dari 4 krida yaitu :
1. Tanaman Pangan dan Hortikultura
2. Peternakan
3. Perakebunan
4. Perikanan
Tujuan
Tujuan pembentukan saka adalah untuk memberi wadah pendidikan bagi para pramuka pandega dan pemuda untuk :
a. Mengembangkan bakat, minat, penegtahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang kejuruan tertentu.
b. Meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif.
c. Memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya.
d. Memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara guna menunjang pembangunan nasional. Sehingga dapat meningkatkan mutu dan tarf kehidupan serta dinamika gerakan pramuka, serta peranannya dalam pembangunan nasional.
Sasaran
Sasaran pembentukan saka bagi pramuka penggalang dan pramuka penegak serta pramuka pandega adalah agar selama dan setelah mengalami pendidikan dalam saka, mereka :
a. memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan yang dapat mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
b. meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya
c. memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan dalam hidupnya.
e. dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggungjawab, berdayaguna dan tepatguna.
f. dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang positif, berdayaguna dan tepatguna sesuai dengan minat dan bakatnya.
g. menjalankan secara nyata trisatya dan dasa darma.
Sifat
a. Saka bersifat terbuka bagi pemuda dan pramuka penggalang, penegak, dan pandega, baik putera maupun puteri.
b. Saka bersifat pendidikan luar sekolah sesuai dengan minat, kegemaran dan bakat para pemuda, termasuk pramuka penggalang, terutama pramuka penegak dan pandega.
Fungsi
a. Wadah pengenalan awal, pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan keterampilan di bidang kejuruan tertentu.
b. Sarana untuk pelaksanaan kegiatan nyata dan produktif, serta bakti kepada masyarakat.
c. Pelengkap pendidikan kepramukaan di gugusdepan.
d. Alat untuk mencapai tujuan gerakan pramuka.
Kewajiban
-Seorang anggota saka berkewajiban untuk :
-Menaati dan menjalankan trisatya dan dasa darma serta peraturan-peraturan saka.
-Menaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gerakan pramuka.
-Menjaga nama baik gerakan pramuka
-Mengikuti dengan rajin dan tekun latihan dan kegiatan yang diadakan oleh sakanya dan kegiatan gerakan pramuka lainnya.
-Membina, mengembangkan dan menerapkan kecakapan dan keterampilan nya dalam kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
-Berusaha menjadi teladan atau panutan bagi rekan-rekannya, keluarganya dan masyarakat. perundang-undangan yang berlaku serta adat istiadat masyarakat
-Menjalankan tugas sebagai instruktur muda dalam gugusdepan atau gugusdepan lain atas permintaan dan persetujuan Pembina gugusdepan yang bersangkutan

Rabu, 27 Agustus 2014

sejarah fotografi

Fotografi ialah lukisan melalui cahaya. Tanpa cahaya seni foto ini tidak akan berfungsi. Istilah Photography dicipta pada tahun 1839. Ketika teknologi seni foto terus berkembang bersama dengan kemajuan manusia, ilmu sangat penting bagi menjamin mutu kerja seorang seniman foto (Photografer).

Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.
Kamera mulai diperkenalkan ketika para pelukis menghadapi masalah untuk merekam gambar (potrait) sekitar abad 17 dan 18. Justru itu mereka telah mencipta kamera Obscura untuk kemudahan merekam gambar.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamrnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah imaji yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara 

permanent. Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Merasa kurang puas, tahun 1827 Niepce mendatangi desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) untuk mengajaknya berkolaborasi. Dan jauh sebelum eksperimen Niepce dan Daguerre berhasil, mereka pernah meramalkan bahwa: “fotografi akan menjadi seni termuda yang dilahirkan zaman.”
Sayang, sebelum menunjukkan hasil yang optimal, Niepce meninggal dunia. Baru pada tanggal 19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling.
Foto pertama dibuat pada tahun 1826 selama 8 jam. Louis Jacques mande Daquerre merupakan bapak fotografi dunia (1837). Kamera Obcura merupakan kamera yang pertama kali yang dipakai untuk menggambar kemudian memotret.
Tahun 1900 seorang Juru gambar telah mencipta kamera Mammoth. Kamera ini amat besar ukurannya beratnya 1,400 pound. Lens seberat 500 pound. Sewaktu mengubah atau memindahkannya tenaga manusia sebanyaki 15 orang diperlukan! Kamera ini menggunakan film sebesar 4 ½ x 8 kaki dengan bahan kimia sebanyak 10 gallons digunakan ketika memprosesnya.
Kamera Kodak (Eastmant Kodak) pertama kali ditemukan oleh Snapshooter 1888 di Amerika. Konstribusi fotografi ke dunia film pertama kali di pelopori oleh Eadward Muybridge. Flash atau lampu kilat pertama kali ditemukan oleh Harold E. Edgerton pada tahun 1938. Memotret benda-benda mati disebut dengan still life. Penemu negative film John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari.
Tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada
tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia fotografi
 dengan produksi kamera NIKON. Tahun 1972 mulai dipasarkan kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

CABANG FOTOGRAFI

berdasarkan Obyek fotgrafi nya, di antaranya:
Fotografi bentang alam ( Nature / Landscape)
Dalam fotografi bentang alam obyek yang di foto adalah biasanya merupakan bentang alam, yang memiliki keindahan tersendiri atau digunakan untuk menjelaskan keadaan profil alam pada suatu daerah, dalam dunia industri foto landscape juga digunakan untuk dokumentasi pembangunan profil area ( lansekap ) dan laporan penelitian, biasanya fotografer bentang alam memiliki kemampuan dan hobi traveling dan menjelajah alam

Fotografi Satwa dan flora
fotografi ini memiliki obyek khusus satwa dan flora, dan menurut saya merupakan object yang sulit  dan terkadang menantang bahaya anda bisa bayangkan anda me motret komodo atau buaya dalam komunitasnya, fotografi satwa biasanya digunakan untuk menggali keindahan satwa dan flora dan juga mengklasifikasi  satwa dan flora

Fotografi Dokumentasi
fotografi ini untuk mendokumentasikan suatau event atau peristiwa, biasanya setidaknya pada jaman dahulu fotografi ini tidak di tuntut dalam keindahan foto komposisi warna ataupun seni, tapi hanaya untuk melengkapi dan lebih menjelaskan suatu berita acara, akan tetapi dalam perkembangan fotografi modern fotografidokumentasi, komposisi gambar dan sentuhan seni sudah menjadi tuntutan, dan dikarenakan pada event modern time linenya pendek maka fotografer dituntut untuk tidak ketinggalan moment moment penting dalam acara tersebut

Fotografi Jurnalistik
Foto jurnalistik adalah foto yang merekam suatu berita, dan menjelaskan suatu keadaan dan peristiwa yang biasanya besar,  kekuatan foto berasal dari kemapuan foto dalam menjelaskan suatu peristiwa biasanya foto jenis ini digunakan sebagai penunjang berita teks di mediai koran atau majalah.
Dancabang fotografi lainya yang belum di deskripsikan...
Fotografi Seni (Fine Art)
Fotografi Studio
Fotografi Udara (Aerial)
Fotografi Komersial
Fotografi Interior
Fotografi Fashion

ISTILAH FOTOGRAFI

Dalam bahasa indonesia beberapa  istilah fotografi membingungkan bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena itu istilah yang sudah berlaku umum tetap dipertahankan

Fotografi Cahaya (light)
Faktor dasar terjadinya fotografi adalah cahaya, karena jika tidak ada cahaynya tidak mungkin foto bisa di buat

Fotografi Eksposur (exposure)
Eksposur exposure adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) dalam proses pengambilan foto.
Untuk membantu fotografer mendapat setting paling tepat untuk exposure , digunakan lightmeter. Lightmeter, yang biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sehingga didapatexposure normal. lebih lanjut tentang exposure

Fotografi Rentang dinamis (Dynamic range)
fotografiRentang dinamis (Dynamic range) adalah rasio rentang luminasi cahaya yang dapat direkam sensor kamera dari seluruh rentang luminasi cahaya subyek. exposure pada tingkat iluminasi yang sama di atas di atas focal plane dapat menghasilkan foto dengan efek luminasi yang berbeda karena respon sensor kamera yang berbeda pada nilai ISO ratingnya. Efek luminasi itu juga disebut exposure , sebutan populer lain adalah imposure atau light value atau brightness value atau level of exposure atau exposure altitude atau exposure range yang menunjukkan tingkat visibilitas subyek fotografi. more about Dynamic Range

Fotografi Rana / Kecepatan (Suter Speed)
Rana atau penutup (Bahasa Inggris: shutter) dalam istilah fotografi adalah tirai pada kamera yang menutupi permukaan atau sensor foto. Jika tirai ini terbuka maka akan terjadi exposure pada permukaan film atau sensor foto tadi.
Awalnya shutter dibuat dari lempengan logam, namun kebanyakan kamera modern menggunakan penutup yang dibuat dari kain untuk mengurangi berat kamera dan untuk mendapatkan kecepatan rana yang lebih cepat. Penutup yang terbuat dari kain memiliki kekuatan sekitar 50,000 hingga 200,000 kali proses buka-tutup (melakukan exposure ). Kain penutup yang aus atau rusak bisa dengan mudah diganti di pusat layanan purna jual merek kamera yang bersangkutan.
Lamanya tirai ini terbuka ditentukan oleh setelan kecepatan rana pada kamera.

Fotografi Diafragma (Aperture)
Aperture dalam istilah fotografi adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera.
Diafragma lensa biasanya membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia terbentuk dari sejumlah lembaran logam (umumnya 5, 7 atau 8 lembar) yang dapat diatur untuk mengubah ukuran dari lubang bukaan (rana / shuter)  lensa dimana cahaya akan lewat. Bukaan akan mengembang dan menyempit persis seperti pupil di mata manusia.

Fotografi ISO / ASA
Kecepatan film dalam istilah dalam fotografi adalah untuk mengukur tingkat kesensitivitas atau kepekaan film foto terhadap cahaya. Film dengan kepekaan rendah (memiliki angka ISO rendah) membutuhkan sorotan (Inggris: exposure) yang lebih lama sehingga disebut slow film, sedangkan film dengan kepekaan tinggi (memiliki angka ISO tinggi) membutuhkan exposure yang singkat.



SEJARAH FOTOGRAFI INDONESIA

Sejarah fotografi di Indonesia dimulai pada tahun 1857, pada saat 2 orang juru foto Woodbury dan Page membuka sebuah studio foto di Harmonie, Batavia. Masuknya fotografi ke Indonesia tepat 18 tahun setelah Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya yang kemudian disebut-sebut sebagai awal perkembangan fotografi komersil. Studio fotopun semakin ramai di Batavia. Dan kemudian banyak fotografer professional maupun amatir mendokumentasikan hiruk pikuk dan keragaman etnis di Batavia.

Kamera Daguerre

Masuknya fotografi di Indonesia adalah tahun awal dari lahirnya teknologi fotografi, maka kamera yang adapun masih berat dan menggunakan teknologi yang sederhana. Teknologi kamera pada masa itu hanya mampun merekam gambar yang statis. Karena itu kebanyakan foto kota hasil karya Woodbury dan Page terlihat sepi karena belum memungkinkan untuk merekam gambar yang bergerak.
Terkadang fotografer harus menggiring pedagang dan pembelinya ke dalam studio untuk dapat merekam suasana hirup pikuk pusat perbelanjaan. Oleh sebab itu telihat bahwa pedagang dan pembelinya beraktifitas membelakangi sebuah layar. Ini karena teknologi kamera masih sederhana dan masih riskan jika terlalu sering dibawa kemana-mana.
Pada tahun 1900an, muncul penemuan kamera yang lebih sederhana dan mudah untuk dibawa kemana-mana sehingga memungkinkan para fotografer untuk melakukan pemotretan outdoor. Bisa dibilang ini adalah awal munculnya kamera modern.Karena bentuknya yang lebih sederhana, kamera kemudian tidak dimiliki oleh fotografer saja tetapi juga dimiliki oleh masyarakat awam.
Banyak karya-karya fotografer maupun masyarakat awam yang dibuat pada masa awal perkembangan fotografi di Indonesia tersimpan di Museum Sejarah Jakarta. Seperti namanya, museum ini hanya menghadirkan foto-foto kota Jakarta pada jaman penjajahan Belanda saja. Karena memang perkembangan teknologi fotografi belum masuk ke daerah. Salah satu foto yang dipamerkan adalah suasana Pasar Pagi, Glodok, Jakarta pada tahun 1930an. Pada awal dibangun, pasar ini hanya diisi oleh beberapa lapak pedagang saja. Ini berbeda dengan kondisi sekarang dimana Glodok merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta.

Kassian Cephas (1844-1912): Yang Pertama, yang Terlupakan
Cephas lahir pada 15 Januari 1845 dari pasangan Kartodrono dan Minah. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk. Cephas banyak menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah Christina Petronella Steven (siapa). Cephas mulai belajar menjadi fotografer profesional pada tahun 1860-an. Ia sempat magang pada Isidore van Kinsbergen, fotografer yang bekerja di Jawa Tengah sekitar 1863-1875. Tapi berita kematian Cephas di tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar fotografi kepada seseorang yang bernama Simon Willem Camerik.

Kassian Cephas

Kassian Cephas memang bukan tokoh nasional yang dulunya menenteng senjata atau berdiplomasi menentang penjajahan bersama politikus pada zaman sebelum dan sesudah kemerdekaan. Ia hanyalah seorang fotografer asal Yogyakarta yang eksis di ujung abad ke-19, di mana dunia fotografi masih sangat asing dan tak tersentuh oleh penduduk pribumi kala itu. Nama Kassian Cephas mungkin baru disebut bila foto-foto tentang Sultan Hamengku Buwono VII diangkat sebagai bahan perbincangan.Dulu, Cephas pernah menjadi fotografer khusus Keraton pada masa kekuasaan Sultan Hamengku Buwono VII. Karena kedekatannya dengan pihak Keraton, maka ia bisa memotret momen-momen khusus yang hanya diadakan di Keraton pada waktu itu. Hasil karya foto-fotonya itu ada yang dimuat di dalam buku karya Isaac Groneman (seorang dokter yang banyak membuat buku-buku tentang kebudayaan Jawa) dan buku karangan Gerrit Knaap (sejarawan Belanda yang berjudul "Cephas, Yogyakarta: Photography in the Service of the Sultan".


Sultan Hamengku Buwono VII karya Kassian Cephas
Dari foto-fotonya tersebut, bisa dibilang bahwa Cephas telah memotret banyak hal tentang kehidupan di dalam Keraton, mulai dari foto Sultan Hamengku Buwono VII dan keluarganya, bangunan-bangunan sekitar Keraton, upacara Garebeg di alun-alun, iring-iringan benda untuk keperluan upacara, tari-tarian, hingga pemandangan Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Tidak itu saja, bahkan Cephas juga diketahui banyak memotret candi dan bangunan bersejarah lainnya, terutama yang ada di sekitar Yogyakarta. Berkaitan dengan kegiatan Cephas memotret kalangan bangsawan Keraton, ada cerita yang cukup menarik. Zaman dulu, dari sekian banyak penduduk Jawa waktu itu, hanya segelintir saja rakyat yang bisa atau pernah melihat wajah rajanya. Tapi, dengan foto-foto yang dibuat Cephas, maka wajah-wajah raja dan bangsawan bisa dikenali rakyatnya.

Masa-Masa Keemasan Cephas
Cephas pernah terlibat dalam proyek pemotretan untuk penelitian monumen kuno peninggalan zaman Hindu-Jawa, yaitu kompleks Candi Loro Jonggrang di Prambanan, yang dilakukan oleh Archeological Union di Yogyakarta pada tahun 1889-1890. Saat bekerja, Cephas banyak dibantu oleh Sem, anak laki-lakinya yang juga tertarik pada dunia fotografi. Cephas juga membantu memotret untuk lembaga yang sama ketika dasar tersembunyi Candi Borobudur mulai ditemukan. Ada sekitar 300 foto yang dibuat Cephas dalam proyek penggalian itu. Pemerintah Belanda mengalokasikan dana 9.000 gulden untuk penelitian tersebut. Cephas dibayar 10 gulden per lembar fotonya. Ia mengantongi 3.000 gulden (sepertiga dari seluruh uang penelitian), jumlah yang sangat besar untuk ukuran waktu itu.


Beberapa foto seputar candi tersebut dijual Cephas. Alhasil, foto-foto buah karyanya itu menyebar dan terkenal. Ada yang digunakan sebagai suvenir atau oleh-oleh bagi para elite Belanda yang akan pergi ke luar kota atau ke Eropa. Album-album yang berisi foto-foto Sultan dan keluarganya juga kerap diberikan sebagai hadiah untuk pejabat pemerintahan seperti presiden. Hal itu tentunya membuat Cephas dikenal luas oleh masyarakat kelas tinggi, dan memberinya keleluasaan bergaul di lingkungan mereka. Karena kedekatan dengan lingkungan elite itulah sejak tahun 1888 Cephas memulai prosedur untuk mendapatkan status "equivalent to Europeans" (sama dengan orang Eropa) untuk dirinya sendiri dan anak laki-lakinya: Sem dan Fares.

Cephas adalah salah satu dari segelintir pribumi yang waktu itu bisa menikmati keistimewaan-keistimewaan dan penghargaan dari masyarakat elite Eropa di Yogyakarta. Mungkin itu sebabnya karya-karya foto Cephas sarat dengan suasana menyenangkan dan indah. Model-model cantik, tari-tarian, upacara-upacara, arsitektur rumah tempo dulu, dan semua hal yang enak dilihat selalu menjadi sasaran bidik kameranya. Bahkan, rumah dan toko milik orang-orang Belanda, lengkap dengan tuan-tuan dan noni-noni Belanda yang duduk-duduk di teras rumah, juga sering menjadi obyek fotonya.

Sekitar tahun 1863-1875, Cephas sempat magang di sebuah kantor milik Isidore van Kinsbergen, fotografer yang bekerja di Jawa Tengah. Status sebagai fotografer resmi baru ia sandang saat bekerja di Kesultanan Yogyakarta. Sejak menjadi fotografer khusus Kesultanan itulah namanya mulai dikenal hingga ke Eropa.

Terlindas Semangat Revolusi
Meski demikian, dalam khazanah fotografi Indonesia, nama Kassian Cephas tidak seharum nama Mendur bersaudara, yakni Frans Mendur dan Alex Mendur. Mereka berdua adalah fotografer yang dianggap sangat berjasa bagi perjalanan bangsa ini. Merekalah yang mengabadikan momen-momen penting saat Soekarno membacakan proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Karya-karya mereka lebih disorot masyarakat Indonesia karena dianggap kental dengan suasana heroik yang memang pada masa itu sangat dibutuhkan.
Foto-foto monumental karya Mendur Bersaudara, mulai dari foto Bung Tomo yang sedang berpidato dengan semangat berapi-api di bawah payung, foto Jenderal Sudirman yang tak lepas dari tandunya, foto sengitnya pertempuran di Surabaya, hingga foto penyobekan bendera Belanda di Hotel Savoy, menjadi alat perjuangan bangsa dan menjadi bukti sejarah terbentuknya negara ini. Di awal-awal kemerdekaan dan revolusi, tentu saja foto-foto Mendur Bersaudara tadi terus diproduksi oleh penguasa dan pelaku sejarah untuk mengawal semangat bangsa ini. Foto-foto karya mereka dicetak dalam buku-buku sejarah dan menjadi bacaan wajib siswa sekolah, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat doktoral.
Sementara foto-foto Cephas yang penyebarannya sangat terbatas lebih cocok masuk ke museum atau dikoleksi oleh orang-orang yang menjadi kliennya atau para kolektor. Kandungan foto karya Cephas dinilai tidak mendukung suasana pergolakan yang tengah berlangsung saat itu. Bahkan foto-fotonya yang menonjolkan tentang keindahan Indonesia, potret raja-raja dan “londo-londo”, serta para bangsawan dipandang sebagai “pro status quo”. Makanya fotonya jarang dilirik.

Perbedaan zamanlah yang membuat foto-foto karya Cephas dan Mendur Bersaudara saling bertolak belakang. Kalau foto karya Mendur Bersaudara memperlihatkan sosok Bung Karno yang hangat, flamboyan, dan penuh semangat kerakyatan, justru foto buatan Cephas menampilkan sosok raja yang dingin, sombong, dan sangat feodal. Bila foto-foto para pejuang wanita yang juga anggota palang merah di kancah pertempuran disuguhkan Mendur Bersaudara, justru foto-foto gadis cantik, manja, dan ayulah yang ditawarkan Cephas. Maka wajar bila foto-foto Mendur Bersaudara dicari dan dilirik orang, sedangkan foto-foto Cephas tenggelam dalam pelukan para kolektor.

Kini Kassian Cephas hanya tinggal kenangan. Foto-foto tentang dirinya pun tersembunyi entah di mana. Hanya ada satu buah foto yang menjadi bukti bahwa ia pernah ada, yakni foto dirinya setelah menerima bintang jasa “Orange-Nassau” dari Ratu Wilhelmina pada tahun 1901